Aplikasi

Mobil dengan bahan bakar bensin menghasilkan emisi gas buang yang mengandung gas-gas polutan. Zat Karbon Monoksida (CO) dan Hidro Karbon (HC) merupakan gas yang berperan dalam pencemaran udara. Selain itu, zat Karbon Dioksida (CO2) juga merupakan hasil pembuangan mobil bensin akibat dari pembakaran yang tidak sempurna dalam ruang mesin. Pengukuran zat CO, CO2 dan HC yang dikeluarkan melalui knalpot mobil ini dikenal dengan Uji Emisi Gas Buang kendaraan bermotor. Konsentrasi gas diukur dari banyaknya partikel unsur dalam kumpulan gas buang mobil. Untuk pengukuran kadar emisi mobil bensin, dibuatlah alat yang mengukur kadar emisi gas buang mobil bensin dengan pengukuran gas CO menggunakan sensor gas Mq-7, gas CO2 menggunakan sensor gas Mq-135 dan gas HC menggunakan sensor gas TGS2201.Alat pengontrol menggunakan ATmega 328 dipakai sebagai prosesor pengendali alat ukur ini. Alat ukur dikalibrasi menggunakan standar alat ukur milik Dinas Perhubungan Kominfo Kota Padang. Hasil pengujian menggunakan
alat yang ada pada Dinas Perhubungan Kominfo Kota Padang menunjukkan perbedaan pembacaan setiap kali dilakukan uji emisi dengan satu sampel mobil bensin. Dengan melakukan 30 kali pengujian pada satu sampel mobil maka didapatkan hasil pengukuran terbaik pada pengujian yang ke 30 dimana diperoleh nilai gas 4,37% untuk gas CO, 6,45 % untuk gas CO2 dan 1007,09 untuk gas HC sesuai dengan peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2006 tentang ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor